20 December 2024
12 August 2024
12 June 2024
04 February 2022
Jakarta, 3 Februari 2022 - Saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat, pertambahan kasus harian per tanggal 30 Januari 2022 mencapai 12.442 orang. Okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat. Pandemi belum selesai. Sementara itu, masyarakat semakin banyak aktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dan lain-lain. Protokol kesehatan (Prokes) mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya. Meskipun sudah divaksinasi, sebaiknya tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan sesuai anjuran.
Dokter Spesialis Penyakit Paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan, sejak awal Januari 2022, terjadi perkembangan kasus Covid-19 yang signifikan. Di awal tahun masih di bawah 200 kasus. Kemudian, meningkat hingga ribuan. Kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan. Omicron ini adalah salah satu varian dari Covid-19. Salah satu karakteristik yang harus diketahui dari Omicron adalah Omicron ini sangat mudah menular dibandingkan Delta, terlihat dari angka peningkatan kasus harian yang sangat cepat. Ia menjelaskan, kalau sebelumnya, di pertengahan Desember, kasus Omicron merupakan imported cases, yang dibawa dari orang luar negeri atau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Tetapi, setelah berlangsungnya waktu, sekarang sudah terjadi penularan di komunitas. Diduga penularan di komunitas sudah lebih dari 20 persen. "Asumsi saya, kalau dilakukan pemeriksaan, sebagian besar kasus yang terjadi di Indonesia sudah Omicron," kata dr. Erlina. Pasalnya, kalau Omicron naiknya tinggi, terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021, maka kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan. Karena, makin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isoman (isolasi mandiri) di rumah, maupun di berbagai Rumah Sakit.
“Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangan masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi,” paparnya. Data menunjukkan penyakit yang ditimbulkan Omicron, lebih ringan daripada varian Delta. Namun perlu diwaspadai, gejala ringan terjadi pada kelompok yang sehat dan muda. Tetapi, untuk kelompok tertentu, contohnya kelompok lanjut usia, anak-anak balita yang belum divaksin, orang dengan komorbid (penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali) menjadi tidak gejala ringan lagi, sehingga perlu dirawat di Rumah Sakit. Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok itu mudah sekali tertular. Apalagi, mereka yang lansia sekaligus komorbid, ditambah lagi tidak divaksinasi. “Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi,” papar dr. Erlina.
Prof.Dr.dr. Iris Rengganis Sp.PD-KAI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi dari RSCM Jakarta, mengatakan, meningkatkan daya tahan tubuh jadi penting di tengah kasus Omicron yang meningkat dan orang sudah mulai beraktivitas offline. Ia mengingatkan, saat ini dua kali vaksinasi tidak cukup. Harus memberikan dosis booster atau dosis penguat. Dosis penguat ini menjadi sangat penting, karena itu akan melengkapi semua kebutuhan seseorang dalam menjaga sistem daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi. Selain itu, sistem daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda dan bersifat individual. Mulai dari genetis, microbio, infeksi sebelumnya, indeks masa tubuh, nutrisi, ada-tidaknya komorbid, termasuk status psikis emosional. Semuanya, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi sistem imun tubuh seseorang. “Di masa pandemi, kita tidak pernah tahu kondisi di luar itu seperti apa. Artinya, selain sudah divaksinasi dan jaga Prokes, tidak ada salahnya juga kita menguatkan daya tahan tubuh kita dengan mengonsumsi imunomodulator,” papar Prof Iris.
Perlu diingat, untuk menjaga daya tahan tubuh, terdapat berbagai faktor yang saling melengkapi. Vaksinasi itu sifatnya wajib, selain itu tentunya, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan juga dalam meningkatkan daya tahan tubuh, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi vitamin, mineral, maupun imunomodulasi. Prof. Iris menjelaskan, suplemen yang mengandung Echinacea bekerja untuk memodulasi sistem imunitas, terutama terhadap deteksi virus; Zinc bekerja untuk meningkatkan kerja sistem imun terhadap infeksi virus; black eldeberry dapat membantu meningkatkan respon inflamasi; vitamin C bekerja sebagai antioksidan dan co-faktor penting dalam fungsi imunitas; Vitamin D bekerja sebagai hormon yang reseptornya banyak ditemukan dalam sistem imun dan berfungsi sebagai imunomodulator yang efektif. “Kalau semua itu diberikan secara sinergis, maka itu potensial untuk mengoptimalkan kerja sistem imun dalam melawan deteksi virus,” paparnya.
Sementara itu, dikatakan Christian Sugiono, Brand Ambassador Imboost, “Saya dan keluarga selalu waspada dan tentunya berhati-hati dalam setiap kegiatan kami. Meskipun di sela-sela kegiatan shooting maupun event yang padat, kami selalu mengedepankan protokol kesehatan. Tentu saja, anak-anak juga menjadi prioritas kami, karena gaya hidup mereka aktif, namun punya sistem imun yang masih rentan.” Lebih jauh ia menegaskan, “Saya dan Titi juga selalu memberikan Juna dan Kai Imboost syrup secara rutin untuk extra bantu jaga daya tahan tubuh mereka dan tidak mudah sakit. Sedangkan saya dan Titi konsumsi Imboost tablet dan effervescent,” ucapnya.
DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si., CIP selaku VP Research & Development, Regulatory, and Medical Affairs SOHO Global Health menyampaikan “Sebagai produsen dari Imboost, market leader no 1 suplemen daya tahan tubuh di Indonesia, kami memperhatikan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan produk suplemen imunomodulator serta vitamin yang efektif untuk menjaga daya tahan tubuh, dan dengan dosis yang lebih praktis, SOHO mengembangkan dua varian produk Imboost terbaru, yaitu Imboost Extra dan Imboost Force Ultimate,” paparnya.
Imboost Extra merupakan pengembangan formula Imboost, mengandung kombinasi Echinacea purpurea, Zinc, Vitamin C, dan Vitamin D, di mana kombinasi imunomodulator dan vitamin ini memang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara itu, Imboost Force Ultimate sebagai varian produk Imboost yang paling lengkap saat ini, mengandung Echinacea purpurea, Black Elderberry, Zinc, Vitamin C lipid metabolit (Pureway - C), Citrus Bioflavonoid, serta Vitamin D3, yang bisa bekerja pada 3 lapis sistem imun tubuh.
list of media:
https://www.gatra.com/news-535018-Kesehatan-selain-booster-suplemen-penting-jaga-imunitas.html
https://gaya.tempo.co/read/1556980/waktu-tepat-minum-suplemen-menurut-pakar
SOHO Global Health telah secara konsisten menghasilkan kinerja keuangan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan terlepas dari pasar yang pertumbuhannya melambat. Di tengah lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, kunci kesuksesan kami adalah kemampuan kami untuk menyeimbangkan kesinambungan jangka panjang dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Dibutuhkan disiplin dan komitmen kuat untuk membangun nilai berkelanjutan untuk jangka panjang.
Informasi pada website ini ditujukan untuk memberikan jawaban yang bersifat ilmiah, berdasarkan bukti ilmiah dan berimbang atas pertanyaan medis Anda.
Informasi ini tidak ditujukan sebagai saran medis. Perawatan pasien merupakan tanggung jawab praktisi kesehatan berdasarkan praktek perijinannya serta pengalaman dan informasi spesifik pasien.