20 December 2024
12 August 2024
12 June 2024
14 November 2023
SOHO Global Health turut berpartisipasi pada pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59, yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selama tiga hari, 9-11 November 2023, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Pada tanggal 9 November 2023 di momen HKN 2023 ini, SOHO menggelar talkshow bertajuk “Perjalanan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) untuk Sehatkan Bangsa: Dari Benih Hingga Sampai ke Pasien”. Tiga narasumber dihadirkan pada talkshow yang digelar di JCC Senayan. Ketiganya adalah Dr. Ir. Raphael Aswin Susilowidodo, S.T., M.Si, CIP, IPU, Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs SOHO Global Health; Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si selaku Ketua Umum PDPOTJI atau Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia; dan dr. Fanny Fachrucha, Sp.P(K) yang merupakan seorang Dokter Spesialis Paru.
Dr. Ir. Raphael Aswin Susilowidodo, S.T., M.Si, CIP, IPU, Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs SOHO Global Health, mengatakan bahwa sampai saat ini, Indonesia masih mengalami tiga permasalahan gizi (triple burden) dalam tumbuh kembang anak. Pertama, permasalahan Kurang Gizi, dimana 21,6% anak Indonesia mengalami stunting. Kedua, masalah Defisiensi Mikronutrien, dimana 95,5% anak Indonesia kekurangan asupan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. Ketiga, masalah Obesitas, dimana 3,5% anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan.
Selain itu, masyarakat Indonesia perlu menjaga kesehatan hati karena perubahan gaya hidup modern ataupun karena konsumsi obat-obatan yang cukup banyak pada pasien kronik, berpotensi memicu penyakit hati di kemudian hari. Seriusnya masalah ini ditandai dengan meningkatnya penyakit hati di Indonesia. Penyebabnya paling banyak karena perlemakan hati yaitu sampai dengan 40%. Selain itu hepatitis B dan C masing2 menyumbang 30% dan 15%.
Sebagai perusahaan farmasi yang telah hadir lebih dari 70 tahun di Indonesia, SOHO memiliki komitmen untuk mengembangkan obat berbahan alam atau herbal guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk mengatasi permasalahan gizi dan menjaga kesehatan hati, yakni dengan menyajikan produk dengan efek samping yang lebih rendah dan didukung studi empiris.
SOHO juga menerapkan konsep “Seed to Patient” untuk Temulawak, yang merupakan bahan inti dari produk Curcuma. Seed to Patient adalah metode di mana semua proses yang terlibat dalam pembudidayaan dan proses produksi obat herbal dikontrol ketat untuk mengurangi variabilitas. Konsep ini merupakan pendekatan holistik untuk penelitian yang berfokus pada setiap tahapan siklus produk dari hulu ke hilir.
Pada kesempatan yang sama, Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si selaku Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) memaparkan bahwa temulawak menurut pengalaman empirik bangsa Indonesia yang pengetahuannya diwariskan turun-temurun dari nenek moyang memiliki banyak sekali khasiat kesehatan, seperti dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki nafsu makan, dan memelihara fungsi hati.
Pada masa pandemi, sebagian masyarakat Indonesia juga mengkonsumsi temulawak sebagai imunostimulan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Temulawak termasuk dalam Pedoman penggunaan herbal dan suplemen Kesehatan dalam menghadapi Covid -19 di Indonesia yang dikeluarkan oleh BPOM RI.
Temulawak juga terbukti dapat meningkatkan berat badan pada anak. Sebab, temulawak mampu mempercepat pengosongan lambung, mengoptimalkan kerja enzim pencernaan, hingga melancarkan proses pencernaan dan penyerapan lemak di usus, yang berujung pada peningkatan nafsu makan. “Dengan tercapainya berat badan normal pada anak, maka kita dapat menurunkan risiko stunting,” yakinnya.
Sementara itu, ditegaskan dr. Fanny Fachrucha, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru, temulawak atau curcuma juga dapat berperan sebagai hepatoprotektor pada pasien TBC (Tuberkolosis). Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah Covid-19. “Indonesia kini berada di urutan ke–2 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah,” ungkapnya.
Sama seperti obat-obat lain, obat TBC juga memiliki efek samping, termasuk di antaranya gangguan fungsi hati (Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide). “Dan, pemberian Hepatoprotektor seperti curcumin yang terkandung dalam Curcuma xanthorrhiza dapat dipertimbangkan sebagai terapi pendamping pada pasien TBC. Sebab, kandungan Curcumin dalam temulawak memiliki efek hepatoprotektif untuk membantu memperbaiki fungsi hati serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Studi terkait curcuma juga terus berkembang termasuk studi kombinasi curcumin dan piperine di mana penambahan piperine ini dapat meningkatkan absorbsi dan bioavailabilitas Curcumin hingga 2.000%, di mana peningkatan bioavailibilitas ini akan meningkatkan efikasi dari curcuma sebagai hepatoprotektor,”pungkas dr. Fanny.
link Berita:
https://indoposonline.com/2023/11/09/tanaman-asli-indonesia-ini-manfaat-temulawak-untuk-kesehatan/
https://app.komp.as/NvxrK2TbDvyZsECA8
https://health.kompas.com/read/23K10175252468/temulawak-melindungi-kesehatan-liver-bagi-pasien-tbc
SOHO Global Health telah secara konsisten menghasilkan kinerja keuangan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan terlepas dari pasar yang pertumbuhannya melambat. Di tengah lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, kunci kesuksesan kami adalah kemampuan kami untuk menyeimbangkan kesinambungan jangka panjang dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Dibutuhkan disiplin dan komitmen kuat untuk membangun nilai berkelanjutan untuk jangka panjang.
Informasi pada website ini ditujukan untuk memberikan jawaban yang bersifat ilmiah, berdasarkan bukti ilmiah dan berimbang atas pertanyaan medis Anda.
Informasi ini tidak ditujukan sebagai saran medis. Perawatan pasien merupakan tanggung jawab praktisi kesehatan berdasarkan praktek perijinannya serta pengalaman dan informasi spesifik pasien.